Hidup Akrab dengan Gempa dan Tsunami
WASPADALAH, gempa dan tsunami selalu mengintai kita Laludimana saja, kawasan pesisir Indonesia yang rawan gempa dan tsunami?. (Bagian 1)
Dengan mengenali karakteristik dan proses gempa dan tsunami, kita bisa lolos dari maut. (Bagian 2)
Kearifan lokal-Smong dan Omo Hada- ternyata mampu menyelamatkan mereka dari gempa dan tsunami. Inilah kisah nyata dari mereka yang selamat. (Bagian 3)
Kiat apa saja agar kita bisa hidup akrab dengan GEMPA dan TSUNAMI? (Bagian 4)
Riset tsunami dari survei hingga pemodelan matematika dan fisik. (Bagian 5)
"Fenomena risiko dan kejadian bencana gempa dan tsunami seringkali sarat dengan ketakutan dan reaksi emosional sampai dengan kepanikan. Di balik reaksi-reaksi ini ada takhayul dan mitos-mitos yang membingungkan. Subandono dan Budiman membawa kita semua menguak misteri ini dengan penjelasan yang rasional tetapi dikemas dengan enak dan ringan. Ini adalah buku pintar yang penting,” Dr. Puji Pujiono, MSW, Presidium Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia, Pakar Penilaian Kebutuhan untuk Pemulihan Dampak Bencana, UNDP, Geneva.
”Karena sampai saat ini belum ada fasilitas dan teknologi yang dapat memprediksi kapan, dimana, serta kekuatan gempa, maka Subandono menggunakan istilah "Gempa dan Tsunami yang mengintai kita”. Menarik untuk kemudian dicermati jalan keluarnya yaitu memanfaatkan kearifan lokal dan dengan mengenali karakteristik proses tsunami. Bagi pemerintah daerah, kesiapan dalam hal: penyediaan peta evakuasi, pelatihan agar masyarakat dapat mengevakuasi diri sendiri tanpa pimpinan, dan pembangunan shelter/tempat pengungsian, akan membantu mempercepat realisasi cita-cita Subandono untuk Hidup Akrab dengan GEMPA dan TSUNAMI”, Ir. Sri Woro B. Harijono, M.Si, Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika.
"Suatu bentuk kepedulian seorang peneliti yang secara konsisten menggeluti bidang Iptek kebencanaan menuangkan pemikirannya tentang pengurangan risiko bencana gempa dan tsunami dalam bahasa yang lugas dan mudah dimengerti”, Ir.Sugeng Tri Utomo, DEA, Deputi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Bakornas PB.